1. gram balance : untuk menyeimbangkan penimbangangan obat dalam kadar gram.
miligram balance : untuk menyeimbangkan penimbngan serbuk obat dalam kadar miligram.
morti: tempat pencampuran obat / menggerus obat dgn kadar yg telah di tentukan.
stamper : alat untuk menggerus obat supaya tercampur merata.
e. waterbath : untuk menghasilkan uap untuk melelehkan basis sediaan padat dimana sediaan diletakkan di atas hotplate
f. panci infus : untuk menyaring kandungan simplisia
g. sonde : selang untuk memasukan makanan yang berupa cairan
i desikator : untuk menyerap kelembapan
j. analitik balance : untuk menimbang obat yang beratnya dibawah 1 gram
2. -spektrofometer=alat untuk melakukan spektrofotometri yg merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil
- HPLC (KCKT)=metode kromatografi dg fase gerak berupa cairan dan fase diam berupa cairan/padatan untuk mengukur kadar suatu zat berdasarkan perbedaan kepolaran
- PH meter=untuk mengukur tingkat keasaman suatu zat
- Hardness tester=alat untuk mengukur kekerasan tablet
- Friabiliti tester=alat untuk mengukur kerapuhan tablet
- Disintegrati0n tester=alat untuk mengukur waktu hancur tablet
- DissoluTi0n tester=alat untuk mengukur kelarutan tablet
- singgle punch tablet press=alat untuk mencetak tablet secara manual
- Lemari asam=untuk menyimpan zat yg tingkat keasaman atau kadarnya tinggi (ex:methanol)
-Autoklaf=alat untuk menstrerilkan bahan kaca atau karet menggunakan tekanan
-analgesimeter=alat untuk menghasilkan rangsangan sakit (untuk hewan percobaan)
-Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel dari suatu sel alektrokimia/salah satu metode penentuan konsentrasi zat melalui pengukuran nilai potensial
Laminar Air Flow adalah alat ruang yang di gunakan untuk kebutuhan ruangan steril menggunakan HEPA Filter sehingga ruangan menjadi klas I ( white area)
hidrolik press=alat pencetak hidrolik (fungsinya untuk buat tablet kali)
water wheel=roda air (fungsinya gatau)
3.Definisi obat:
1. Kep. MenKes RI No. 193/Kab/B.VII/71
adalah:
“Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahanyang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah danrohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagianbadan manusia
2OBAT PATEN: Adalah hak paten yang diberikan kepada industri farmasi pada obat baru yang ditemukannya berdasarkan riset.
Obat paten secara definisi adalah obat2 yang dipatenkan oleh sebuah pabrik obat sehingga ia memiliki hak pembuatan obat jenis ini untuk suatu masa tertentu. Mengapa bisa dipatenkan? Ini karena obat tadi dianggap unik dan merupakan penemuan baru yang belum pernah ditemukan atau didaftarkan oleh pihak lain. Untuk itu, sang pemilik paten mendapatkan perlindungan hak cipta atau hak intelektual katakanlah selama 15 tahun. Pada masa tersebut tidak ada pabrik obat lain yang boleh membuatnya, tanpa seizin pemilik paten. Bila masa paten habis, maka semua pabrik boleh membuatnya dan obat ini sekarang dikatakan Obat Generik
Obat jadi : Adalah obat dalam keadaan murni atau campuaran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil suppositoria atau bentuk yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau buku-buku lain yang ditetapkan pemerintah.
Obat Paten : adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
Obat Baru : Adalah obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupun tidak, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat atau kemurniannya.
obat standart : -
obat asli : -
4. SEDIAAN FARMASI
1. Pulvis (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.
2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahanpengemas yang cocok untuk sekali minum.Contohnya adalah puyer.
3. Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atausirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atautanpa bahan tambahan.a. Tablet kempapaling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung desaincetakan.b. Tablet cetak Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakanc. Tablet trikurattablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. sudah jarang ditemukand. Tablet hipodermik Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuatsediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.e. Tablet sublingualdikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakan tablet di bawah lidah.f. Tablet bukalDigunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusig. tablet EffervescentTablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab.Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”h. Tablet kunyahCara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga mulut, mudah ditelan,tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.
4. Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkanuntuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masihbanyak ditemukan pada seduhan jamu.
5. Kapsul (capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapatlarut. keuntungan/tujuan sediaan kapsul adalah :a. menutupi bau dan rasa yang tidak enak b. menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar mataharic. Lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan)d. Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahanantara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukan bersama serbuk lainke dalam kapsul yang lebih besar.e. Mudah ditelan
6. Kaplet (kapsul tablet)
Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.
7. Larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanyadilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan sedian cair yang mengandungsatu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yangsesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral(diminum) dan larutan topikal (kulit).
8. Suspensi (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. macamsuspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma),suspensi topikal (penggunaanpada kulit) suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),suspensi optalmik,suspensi sirup kering.
9. Emulsi (elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang satuterdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zatpengemulsi.
10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yangdisari.
11. Ekstrak (extractum)
Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisisa nabatiatau simplisia hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai.kemudian semua atau hampir semuapelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehinggamemenuhi baku yang ditetapkan.
12. Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu90 derajat celcius selama 15 menit.
13. Imunoserum (immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewandengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan mengikutkuman/virus/antigen.
14. Salep (unguenta)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaputlendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakansebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yangcocok.
15. Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vaginaatau uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan adalah:a. Penggunaan lokal -> memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi, dan inflamasi karenahemoroid.b. Penggunaan sistematik -> aminofilin dan teofilin untuk asma,klorpromazin untuk antimuntah,kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif,aspirin untuk analgesik antipiretik.
16. Obat tetes (guttae)
Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau
obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesansetara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan farmakope indonesia.Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain : guttae (obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttaeauriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes mata).
17. Injeksi (injectiones)
Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkanatau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya agar kerja obat cepatserta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.
5. • P1 : Awas ! Obat Keras ! Baca aturan pakainya. Contoh : paramex
• P2 : Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan. Contoh : Listerine, Betadine Gargle.
• P3 : Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk bagian luar badan. Contoh : Betadin
• P4 : Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk dibakar.
• P5 : Awas ! Obat Keras ! Tidak boleh ditelan. Contoh : Nebacetin powder.
• P6 : Awas ! Obat Keras ! Obat wasir, tidak ditelan. Contoh : Anusol suppositoria.
6.Obat Bebas contohnya: Obat Batuk Hitam, Paracetamol. Minyak Kayu Putih , Obat Batuk Hitam , Obat Batuk Putih , Tablet Paracetamol , Tablet Vitamin C,
Obat Bebas Terbatas (Daftar W/Daftar P) : Contoh: Antimo, Decolgen, Vicks Formula 44 DT
Gargarisma Kan,Tinctura Jodii, Neo ultrasiline,Sigaret astma,Sulfanilamide steril,Anusol suppositoria
Obat keras : Diazepam, Phenobarbital, Antibiotik, Antihistaminik antibiotika dan obat-obat berisi hormon (obat anti diabetes, obat untuk gangguan jantung, obat anti-kanker, obat untuk pembesaran kelenjar tiroid, obat gangguan pertumbuhan, dan sebagainya). obat anti depressan (seperti diazepam, clobazam, lithium), obat anti ansietas (seperti benzodiasepin, alprazolam) atau anti-psikotik (seperti chlorpromazine, haloperidol).
Obat generic : 2. Obat generik bermerek, yaitu obat dengan kandungan zat aktif yang sama dengan produk innovator, dengan catatan obat innovator telah habis masa patent-nya. Obat generik ini disebut juga dengan istilah obat generic bermerek, juga disebut obat branded, karena obat generic yang dipasarkan dengan nama dagang. Contoh; INAMOX dari Indofarma, kandungan zat aktifnya adalah Amoxicillin.
3. Obat Generik Berlogo (OGB), yaitu obat generik yang dipasarkan sama dengan nama kandungan zat aktifnya. Contoh; Amoxicillin dari Indofarma, kandungan zat aktifnya adalah Amoxicillin. OGB ini ditandai dengan symbol/logo bertuliskan generik.
7. Larutan adalah campuran yang homogen. Larutan merpakan bercampurnya dua macam zat (pelarut dan terlarut). Dalam hal ini penyebaran molekul-molekul kedua zat itu merata dan serba sama (homogeny).
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. Merupakan sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. yang berukuran 0,1-100 mm, yang distabilkan dengan emulgator/surfaktan yang cocok.
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus, tidak boleh cepat mengendap, dan bila dikocok perlahan, endapan harus segera terdispersi kembali.
Lotion adalah Sediaan cair berupa suspensi atau dispersi yang digunakan sebagai obat luar dapat berbentuk suspensi zat padat dalam serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok , emulsi tipe o/w dengan surfaktan yang cocok.
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Gel : sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan
Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa
bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet
atau tablet kompresi .(USP 26, Hal 2406)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
(FI IV, Hal 4)
Suppositoria merupakan suatu sediaan padat yang melebur pada suhu tubuh, yaitu suhu sekitar 30-36 derajat celcius, atau sediaan padat yang melarut pada tempat ia digunakan. Suppositoria digunakan melalui rektal yang akan memberikan efek baik secara sistemik atau lokal. Ovula merupakan suppositoria yang digunakan melalui vagina.
GEL DAN PIL DEFINISINYA ADA DI SEDIAAN FARMASI,COBA CHECK
8. -
9.
SEVEN STAR PHARMACIST
1. Care giver
Farmasis sebagai pemberi pelayanan dalam bentuk pelayanan kimia, analisis, teknis, sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam memberikan pelayanan, farmasis harus berinteraksi dengan pasien secara undividu maupun kelompok. Farmasis harus mengintegrasikan pelayanannya pada system palayanan kesehatan secara berkesinambungan dan pelayanan farmasi yang dihasilkan harus bermutu tinggi.
2. Decision-maker
Farmasis mendasarkan pekerjaanya pada kecukuoan, keefikasian dan biaya yang efektif dan efisien terhadap seluruh penggunaan sumber daya misalnya SDM, obat, bahan kimia, peralatan, prosedur, pelayanan, dll. Untuk mencapai tujuan tersebut kemampuan dan ketrampilan farmasis perlu diukur untuk kemudian hasilnya dijadikan dasar dalam penentuan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan.
3. Communicator
Farmasis mempunyai kedudukan penting dalam berhubungan dengan pasien maupun profesi kesehatan lain, oleh karena itu harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang cukup baik. Komunikasi tersebut meliputi komunikasi verbal, nonverbal, mendengar dan kemampuan menulis dengan menggunakan bahasa sesuai dengan kebutuhan.
4. Leader
Farmasis diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Kepemimpinan yang diharapkan meliputi keberanian mengambil keputusan yang empati dan efektif, serta kemampuan mengkomunikasikan dan mengelola hasil keputusan.
5. Manager
Farmasis harus efektif dalam mengelila sumber daya (manusia, fisik, anggaran) dan informasi, juga harus dapat dipimpin dan memimpin orang lain dalam tim kesehatan. Labih jauh lagiii farmasis mendarang harus tanggap terhadap kemajuan teknologi dan bersedia berbagi informasi mengenai obat dan hal-hal yang berhubungan dengan obat.
6. Life-long learner
Farmasis harus senang belajar sejak dari kuliah dan menjamin bahwa keahlian dan ketrampilannya selalu baru (up-date) dalam melakukan praktek profesi. Farmasis juga harus memperlajari cara belajar yang efektif.
7. Teacher
10. Suppositoria merupakan salah satu sediaan farmasi yang mempunyai banyak keuntungan diantaranya adalah :
1. Absorpsinya cepat
2. Dapat mengindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan oleh asam lambung
3. Tidak mengalami metabolisme lintas pertama (First Pas Efect)
4. Dapat digunakan oleh orang yang sedang bermasalah dengan tenggorokannya
5. Dapat digunakan oleh orang yang sedang muntah atau orang yang tak sadarkan diri.
Keuntungan penggunaan suppositoria antara lain:
1. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan
3. Obat dapat masuk langsung saluran darah dan ber akibat obat dapat memberi efek lebih cepat daripada penggunaan obat per oral
4. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak
5. Bentuknya seperti terpedo mengunt sadarungkan karena suppositoria akan tertarik masuk dengan sendirinya bila bagian yang besar masuk melalui otot penutup dubur (Anief, 2005; Syamsuni, 2005).
Kerugian penggunaan bentuk sediaan suppositoria antara lain:
1. Tidak menyenangkan penggunaan
2. Absorbsi obat sering tidak teratur dan sedikit diramalkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi obat per rektal:
1. Faktor fisiologis antara lain pelepasan uobat dari basis atau bahan dasar, difusi obat melalui mukosa, detoksifikasi atau metanolisme, distribusi di cairan jaringan dan terjadinya ikatan protein di dalam darah atau cairan jaringan.
2. Faktor fisika kimia obat dan basis antara lain : kelarutan obat, kadar obat dalam basis, ukuran partikel dan basis supositoria ( Syamsuni, 2005).
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat suppositoria harus dapat larut dalam air atau meleleh pada suhu tubuh. Bahan dasar yang biasa digunakan adalah lemak cokelat (oleum cacao), polietilenglikol (PEG), lemak tengkawang (oleum shorae) atau gelatin (Syamsuni, 2005).
Keuntungan dan kerugian sirup
Keuntungan obat dalam sediaan sirup yaitu merupakan campuran yang
homogen, dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan, obat lebih mudah di
absorbsi, mempunyai rasa manis, mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga
menimbulkan daya tarik untuk anak-anak, membantu pasien yang mendapat
kesulitan dalam menelan obat. Kerugian obat dalam sediaan sirup yaitu ada obat
7
yang tidak stabil dalam larutan, volume bentuk larutan lebih besar, ada yang sukar
ditutupi rasa dan baunya dalam sirup (Ansel et al., 2005).
UNTUK TABLET BISA CARI DI SITUS LAEN
11. Golongan I, II dan III untuk Golongan Obat Narkotika
Golongan I
tidak digunakan dalam terapi, tapi hanya untuk ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan sangat tinggi.
contoh: tanaman Papaver somniferum (opium), koka dan ganja, heroin
Golongan II
dapat digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan sangat tinggi.
contoh: metadon, morfin, opium, petidin
Golongan III
banyak digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan ringan
contoh: kodein
12. BISA DICARI DI BUKU TOGA
SELAMAT MENGERJAKAN....GUD LUCK.....BARAKALLAHUFIK
mohon share untuk jawaban yang belum tertera...jazakALLAHukheir
BalasHapusMakasih banyaj atas postingannya, sangat membantu, semoga Allah membalas kebaikan ini :D aaamiiin.
BalasHapusalhamdulillah.. terima kasih telah mempostingkan ini.. sangat membantu.. ^^
BalasHapusmakasih banget yaa postingannya.. :D
BalasHapus