MAKALAH OBAT TRADISIONAL
Oleh:
Ardianti (201010410311007)
Mufida (201110410311001)
Riskika Yuliatantri (201110410311016)
Siti Karlina (201110410311038)
Fransiska Dwidinda (201110410311028)
Silvia Riska Pratiwi (201110410311158)
PROGRAM
STUDI FARMASI
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seiring dengan semakin berkembangnya pemahaman mengenai respon imun tubuh dalam menghadapi infeksi
maupun penyakit lain, makin berkembang pula penelitian mengenai komponen yang
dapat mempengaruhi respon imun tersebut. Adanya pengetahuan mengenai bagaimana
sel berkomunikasi (berinteraksi) memungkinkan kita untuk mengembangkan cara
memanipulasi jalur komunikasi tersebut. Bahan-bahan yang
dapat memodulasi sistimimun tubuh dikenal sebagai imunomodulator.Imunomodulator
ini terdiri atas imunostimulator,imunorestorasi, dan imunosupresi. Secara
klinis imunomodulator
digunakan pada pasien dengan gangguan
imunitas, antara lain pada kasus keganasan, malnutrisi, alergi, HIV/AIDS, dan
lain-lain.
Saat
ini kita mengenal berbagai bahan yang dinyatakan dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
yang disebut sebagai imunostimulator. Imunomodulator adalah agen yang
memengaruhi (melemahkan atau menguatkan) responimunitas. Imunomodulator yang menekan
respon imunitas (imunosupresan) biasanya digunakan dalam transplantasi organ untuk mengurangi penolakan terhadap organ baru. Herbal
tertentu seperti ginseng, madu dll dapat menjadi imunomodulator alami yang
menguatkan respon imunitas (imunoterapi, imunostimulan).
Bahan-bahan
herbal yang digunakan sebagai imunostimulator antara lain Kaempferia Galanga L atau sering dikenal dengan kencur. Kencur merupakan salah satu
jenis tanaman obat yang termasuk dalam suku temu-temuan. Kencur disebut sebagai
tanaman obat karena rimpang tanaman ini berkhasiat bagi kesehatan tubuh dan kecantikan. Kencur mengandung minyak atsiri (0,02 %) berupa
sineol asam metil kanil dan penta dekaan, ethyl aster, asam sinamic, borneol,
asam cinnamic, kamphene, asam anisic, paraeumarin, alkaloid dan gom, mineral
(13,73 %), dan pati (4,14 %).
Sejalan
dengan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat mengenai kesehatan,produksi dan konsumsi berbagai bahan ini
jugameningkat. Saat ini
di Indonesia beredar
ratusan produk
berbahan herbal baik dari dalam maupun luar negeri.
Produk-produk tersebut terdaftar sebagai obat
tradisional dan suplemen makanan. Namun
produksi tersebut saat ini sudah menjamur dikalangan masyarakat. Untuk menghindari
reaksi kejenuhan produk pada masyarakat, saat ini obat herbal dikemas dalam
produk lain yakni teh herbal.
Teh herbal sering dikonsumsi sebagai single tea atau
umumnya dikombinasi dengan berbagai bahan dan memiliki formula tertentu. Untuk
teh herbal pada kegiatan ini akan dikombinasi dengan berbagai bahan alam,
dimana akan dikemas ke dalam formulasi teh herbal sebagai imunomodulator.
Formulasi tersebut adalah kombinasi dari daun teh sebagai eksipien dan pemberi
warna teh, jahe sebagai Corrigent, dan Kencur sebagai adjuvant.
Dengan perpaduan formulasi pada teh herbal tersebut,
diharapkan ramuan herbal lebih digemari lagi di kalangan masyarakat dan
pemberian bahan tambahan selain bahan aktif (kencur) dapat menunjang khasiat
dari Kaempferia Galanga L sebagai imunomodulator atau peningkat daya tahan tubuh.
B. Tujuan
1.
Untuk
memberikan efek imunomodulator pada tubuh dan sebagai penghangat tubuh.
2.
Dapat
mengembangkan formulasi teh
herbal atau medicinal tea yang dibuat
sendiri.
3.
Dapat
memberikan pengobatan herbal secara praktis
dan efisien.
4.
Dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi
produk herbal yang berbahan aktif Kaempferia Galanga L, khususnya pada
produk teh herbal.
BAB
II
FORMULA
A. Komposisi
1.
Daun
Teh sebagai eksipien dan pemberi warna pada teh.
a.
Khasiat
·
Melawan
radikal bebas.
·
Dapat
meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak.
·
Dapat membantu penderita diabetes untuk
memproses gula lebih baik lagi, sehingga khasiat teh akan sangat baik untuk
membantu penderita diabetes tipe 2.
·
Catechin
yang terkandung dalam teh tersebut akan sangat baik untuk mencegah tekanan
darah tinggi, mengurangi kadar kolesterol yang ada dalam darah dan juga dapat
meningkal radikal bebas. Selain itu, catechin juga dapat mengurangi resiko
untuk terserang penyakit kardiovascular.
·
Membantu
mencegah tumbuhnya karied pada gigi dan juga khasiat teh dapat memperkuat gigi.
2.
Jahe
sebagai corrigent.
a.
Khasiat
·
Meredakan sakit kepala dan migrain
·
Sebagai Obat Anti Mabuk Kendaraan
·
Meredakan masalah perut (Pencernaan)
·
Kontrol kadar gula darah
·
Meningkatkan kekebalan Tubuh
·
Mengatasi masalah tenggorokan
·
Anti inflamasi
·
Mencegah kanker usus besar
·
Melindungi kesehatan jantung
·
Mengobati Alergi
·
Meredakan flu
·
Mengoptimalkan Sirkulasi darah
3.
Kencur
sebagai adjuvant.
a.
Khasiat
Penambah daya tahan tubuh
Dari penelitian terdahulu telah dibuktikan bahwa rimpang kencur
memberikan efek analgesic/pegel linu. Pegel linu dapat diartikan sebagai rasa
nyeri. Nyeri selalu menyertai setiap penyakit sehingga penderita merasa
terteka, tak berdaya dan selalu ingin bebas darinya. Kandungan analgesic pada
kencur terdapat pada hasil isolasi dari Kristal Etil parametoksi sinamat yang
merupakan komponen terbanyak dalam bentuk bebas.
·
ObatBatuk
Ambil beberapa buah kencur, kupas kulitnya, dan parut. peras, ambil sarinya dan saring. tambahkan sedikit madu dan bubuhkan beberapa tetes air jeruk nipis. Minum 3 kali sehari sampai batuk menghilang. Resep ini lebih diutamakan jika diminum saat penyakit belum parah.
Ambil beberapa buah kencur, kupas kulitnya, dan parut. peras, ambil sarinya dan saring. tambahkan sedikit madu dan bubuhkan beberapa tetes air jeruk nipis. Minum 3 kali sehari sampai batuk menghilang. Resep ini lebih diutamakan jika diminum saat penyakit belum parah.
·
Keseleo
Ambil satu rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Lumatkan kedua bahan dengan air secukupnya. tambahkan minyak kayu putih atau parem. olesakan atau gosokan pada bagian yang keselo. bisa juga dengan menempelkan ramuan yang elah dihaluskan tersebut kebagain yang sakit, lalu balut dengan kain kasa.
Ambil satu rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Lumatkan kedua bahan dengan air secukupnya. tambahkan minyak kayu putih atau parem. olesakan atau gosokan pada bagian yang keselo. bisa juga dengan menempelkan ramuan yang elah dihaluskan tersebut kebagain yang sakit, lalu balut dengan kain kasa.
·
Beraskencur
Di kalangan masyarakat jawa. dipaduh dengan saripatih beras, kencur diolah menjadi minuman penyegar bernama beras kencur yang bisa menghilangak pegal-pegal dan menyegarkan badan. Minuman ini banyak dijual dipasar tradisonal dan penjajah jamu keliling. Sekarang, kita dapat dengan mudah membeli beras kencur tampa harus bersusah payah memebuatnya sendiri. Misalnya dalam bentuk cair dan siap konsumsi, atau bubuk yang siap seduh. Jika ingin membuat sendiri dirumah, caranya muda. siapkan beras dan kencur sesuai kebutuhan. Jika menginkan rasa dan aroma yang berbeda, tambahkan dengan bahan-bahan lain. Biasanya bahan-bahan lain yang dibubuhkan antara lain: Biji kedaung, rimpang jahe, biji kapulogo, asam jawa, kayu keningar, kunyit, jeruk nipis, atau buah pala. Untuk pemanis, digunakan gula merah, dicampur gula putih atau gula batu.
Di kalangan masyarakat jawa. dipaduh dengan saripatih beras, kencur diolah menjadi minuman penyegar bernama beras kencur yang bisa menghilangak pegal-pegal dan menyegarkan badan. Minuman ini banyak dijual dipasar tradisonal dan penjajah jamu keliling. Sekarang, kita dapat dengan mudah membeli beras kencur tampa harus bersusah payah memebuatnya sendiri. Misalnya dalam bentuk cair dan siap konsumsi, atau bubuk yang siap seduh. Jika ingin membuat sendiri dirumah, caranya muda. siapkan beras dan kencur sesuai kebutuhan. Jika menginkan rasa dan aroma yang berbeda, tambahkan dengan bahan-bahan lain. Biasanya bahan-bahan lain yang dibubuhkan antara lain: Biji kedaung, rimpang jahe, biji kapulogo, asam jawa, kayu keningar, kunyit, jeruk nipis, atau buah pala. Untuk pemanis, digunakan gula merah, dicampur gula putih atau gula batu.
B. Pengambilan
Bahan
Per
sachet mengandung
1.
Daun
teh : 0,75 gram
Dikeringkan
sampai sampai kering dan memenuhi standar untuk bisa diseduh.
2.
Jahe : 0,50 gram
Digiling
menjadi butiran-butiran halus, lalu dikeringkan ditempat yang tidak berangin,
hingga bubuk kering.
3.
Kencur : 0,50 gram
Digiling
menjadi butiran-butiran halus, lalu dikeringkan ditempat yang tidak berangin,
hingga bubuk kering.
C. Alat dan Bahan
Alat
-
Loyang/ nampan, keranjang plastik
-
Sendok
-
wajan dan alat
penggoreng
-
Oven
-
blender
-
Kemasan
-
Kertas tea bag
Bahan
-
Daun teh hijau dan teh putih
-
Rimpang Jahe yang telah dipotong-potong
-
Rimpang Kencur yang telah dipotong-potong
D. Cara
Pembuatan
1. Bahan
dicuci
dengan air bersih agar bebas dari kotoran, tanah dan debu yang menempel. Hal
ini penting dikarenakan kotoran dapat mempengaruhi khasiat yang terkandung
dalam bahan baku tersebut. Pencucian dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Setelah dicuci, bahan dapat ditiriskan dalam wadah keranjang yang berlubang
agar airnya dapat menetes kebawah.
2. Kemudian dirajang. Perajangan
bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan. Sebaiknya bahan dirajang dengan
pisau tajam yang berbahan stainless steel. Kemudian bahan hasil rajangan
disimpan dalam wadah yang bersih.
3. Rajangan bahan-bahan yang akan
dibuat dikeringkan. Pengeringan bertujuan agar mengurangi kadar air,
mempertahankan daya fisiologis bahan serta mengawetkan dan mempertahankan
kualitas produk. Pengeringan dengan cara diangin-anginkan pada suhu kamar atau
dengan menggunakan oven. Pengeringan rajangan bahan dengan bantuan matahari
biasanya dilakukan dengan lama waktu antara 3-5 hari atau kadar airnya dibawah
8 %.
4. Kemudian setiap pahan di blender
secara kasar.
5. Lalu bahan ditimbang untuk
pengemasan setiap isi tea bag.
-
Kencur : 0,50 g
-
Jahe : 0,50 g
-
Teh hijau : 0,40 g
-
Teh putih : 0,35 g
6. Bahan yang telah ditimbang dimasukkan
ke dalam tea bag untuk dilakukan pengemasan. Setelah itu dimasukkan dalam
kemasan box the herbal dimana dalam satu box teh herbal berisi 5 tea bags white
heathy tea. Produk siap dipasarkan untuk dikonsumsi.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Imunomodulator
Sistem imun tubuh terdiri dari banyak komponen.
Semua komponen tersebut akan bekerja secara serentak manakala tubuh mendapatkan
serangan dari penyakit yang berasal dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh
kita sendiri. Sistim
imun dibagi atas dua jenis, yaitu sistim imun kongenital atau nonspesifik dan
sistim imun didapat atau adaptive atau spesifik. Mekanisme pertahanan tubuh
oleh sistim imun kongenital bersifat spontan, tidak spesifik, dan tidak berubah
baik secara kualitas maupun kuantitas bahkan setelah paparan berulang dengan
patogen yang sama. Sedangkan sistim imun didapat muncul setelah proses mengenal
oleh limfosit (clonal selection), yang tergantung pada paparan terhadap patogen
sebelumnya. Adanya sistim imun kongenital memungkinkan respon imun dini untuk
melindungi tubuh selama 4-5 hari, yang merupakan waktu yang diperlukan untuk
mengaktivasai limfosit (imunitas didapat). Mekanisme pertahanan tubuh ini
dibagi atas 3 fase :
1.
Immediate phase, ditandai oleh terdapatnya komponen sistim imun kongenital
(makrofag dan neutrofil), yang beraksi langsung terhadap patogen tanpa
diinduksi. Jika mikroorganisme (m.o) memiliki molekul permukaan yang dikenali
oleh fagosit (makrofag dan neutrofil) sebagai benda asing, akan diserang atau
dihancurkan secara langsung. Bila m.o dikenali sebagai antibodi, maka protein
komplemen yang sesuai yang berada diplasma akan berikatan dengan m.o, kompleks
ini kemudian dikenal sebagai benda asing oleh fagosit dan kemudian diserang
atau dihancurkan.
2.
Acute-phase proteins atau early phase, muncul beberapa jam kemudian, diinduksi,
tetapi masih bersifat nonspesifik, timbul bila fagosit gagal mengenal m.o
melalui jalur diatas. M.o akan terpapar terhadap acute-phase proteins (APPs)
yang diproduksi oleh hepatosit dan kemudian dikenali oleh protein komplemen.
Kompleks m.o, APPs, dan protein komplemen kemudian dikenali oleh fagosit dan
diserang serta dihancurkan.
3.
Late phase, merupakan respon imun didapat timbul 4 hari setelah infeksi
pertama, ditandai oleh clonal selection limfosit spesifik. Pada fase ini
dibentuk molekul dan sel efektor pertama.
Mempertahankan kekebalan tubuh diperlukan agar tubuh
senantiasa sehat. Meningkatkan dengan menjaga pola
hidup sehat, yaitu istirahat/tidur yang cukup, konsumsi makanan bergizi yang
mengandung vitamin dan mineral, dan bila perlu menggunakan imunomodulator.
Imunomodulator adalah imunostimulasi atau imunopotensiasi, yaitu cara
memperbaiki fungsi sistem imun tubuh dengan menggunakan bahan yang merangsang
atau meningkatkan kerja sistem tersebut.
Imunomodulator
merupakan
senyawa tertentu yang dapat meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh baik secara
spesifik maupun non spesifik, dan terjadi induksi non spesifik baik mekanisme
pertahanan seluler maupun humoral. Pertahanan non spesifik terhadap antigen ini
disebut paramunitas, dan zat berhubungan dengan penginduksi disebut
paraimunitas. Induktor semacam ini biasanya tidak atau sedikit sekali kerja
antigennya, akan tetapi sebagian besar bekerja sebagai mitogen yaitu
meningkatkan proliferasi sel yang berperan pada imunitas. Sel tujuan adalah
makrofag, granulosit, limfosit T dan B, karena induktor paramunitas ini bekerja
menstimulasi mekanisme pertahanan seluler. Mitogen ini dapat bekerja langsung
maupun tak langsung misalnya melalui sistem komplemen atau limfosit, melalui
produksi interferon atau enzim lisosomal untuk meningkatkan fagositosis mikro
dan makro . Mekanisme pertahanan spesifik maupun non spesifik umumnya saling
berpengaruh. Dalam hal ini pengaruh pada beberapa sistem pertahanan mungkin
terjadi, hingga mempersulit penggunaan imunomodulator.
Terdapat 2 jenis Imunomodulator
yaitu Imunomodulator sintesis dan imunomodulator alam. Imunomodulator sintesis
adalah seperti Isoprinosin, Levamisol,
Vaksin BCG dan banyak lagi. Penggunaan imunomodulator sintetik ini mempunyai beberapa
kekurangan seperti mengakibatkan reaksi alergi dan hipersensitivitas pada
sesetengah orang. Ia juga dapat mengakibatkan efek samping yang tidak
diinginkan. Dengan ini, adalah lebih aman jika digunakan imunomodulator alami
karena efek samping darinya juga lebih ringan dibanding dengan imunomodulator
sintetik.
Penggunaan tanaman sebagai obat
setelah diketahui mengandung antioksidan alami serta dapat meningkatkan
aktivitas sistem imun. Terjadi peningkatan dalam dekade terakhir pada manusia
karena penggunaan tanaman sebagai obat merupakan suatu pendekatan yang aman dan
alami untuk mengobati penyakit. Menurut WHO, imunomodulator haruslah memenuhi
persyaratan berikut: secara kimiawi murni atau dapat didefinisikan secara
kimia, secara biologik dapat diuraikan dengan cepat, tidak bersifat
kanserogenik atau ko-kanserogenik, baik secara akut maupun kronis tidak toksik
dan tidak mempunyai efek samping farmakologi yang merugikan serta tidak
menyebabkan stimulasi yang terlalu kecil ataupun terlalu besar. Hal ini sesuai
dengan Imunomodulator alami, yang tidak bersifat toksik, tidak memilii efek
samping farmakoogi yang merugikan .Berbagai tanaman diketahui memiliki
aktivitas sebagai imunomodulator di antaranya adalah Kaempferia
Galanga L.
3.2 Kencur
Sebenarnya kencur bukanlah asli tanaman Indonesia, diyakini
berasal dari India, namun demikian penyebaran kencur telah merambah ke seluruh
Asia sejak lama. Di Indonesia, kencur memiliki beragam nama, Kencur (Indonesia,
Jawa), Cikur (Sunda), Ceuko (Aceh); Kencor (Madura), Cekuh (Bali), Kencur,
Sukung (Minahasa); Asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon), Cekir (Sumba). Dari
sinipun sebenarnya kita dapat menarik kesimpulan, bahwa kencur banyak dikenal
dimasyarakat kita yang pastinya kaya akan manfaat dan khasiat.
Kencur memiliki aroma
yang lebih lembut dibandingkan dengan temu – temuan yang lain. Tanaman ini
tumbuh merumpun dengan sosok tanaman yang kecil seolah – olah tidak memiliki
batang padahal kalau kita perhatikan dengan seksama kencur memiliki batang semu
walaupun pendek. Daunnya banyak dengan berbentuk bulat melebar dan ujung
yang mengecil dengan warna hijau gelap yang nampak segar.
Kencur
mengandung minyak astiri dan alkaloid. Senyawa ini berfungsi sebagai stimulant.
Kandungan
tersebut terletak pada hasil isolasi dari kristal etil parametoksi sinamat yang merupakan komponen terbanyak dalam
bentuk bebas. Komponen
tersebut dapat mereduksi rasa nyeri pada tubuh atau yang sering dikenal dengan
pegal linu, akibat dari turunnya daya tahan tubuh.
Kencur juga
bisa digunakan sebagai tonikum. Pada anak anak bagus untuk menambah nafsu
makan. Kandungan kimia Kencur yang terdapat di dalam rimpang kencur
adalah pati (4,14%), mineral (13,73%), dan minyak astiri (0,02%) berupa sineol,
asam metal kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic,
borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid. tanamanyang memiliki nama latin Kaempferia galanga atau populer dikenal
dengan kencur bisa digunakan untuk beragam pengobatan, salah satunya untuk
mengusir diare yang membandel.
3.3 Jahe
Jahe (Zingiber officinale),
adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan
obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa
dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku
Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh
dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm.
Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan
dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang
8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus. Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah
berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75
cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau
kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Rimpang jahe dapat
digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti
roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat
digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah
menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa
ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam
perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe.
Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan kerosin
yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es
krim, campuran sosis dan lain-lain. Adapun manfaat secara pharmakologi antara
lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang,
anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba
dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah
lambung dan getah empedu.
|
||||||||||||||
3.4 Daun Teh
Teh adalah minuman yang mengandung kafein,
sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk
daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari
tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Dan yang digunakan dalam pembuatan teh herbal ini
adalah teh hijau dan teh putih.
Teh juga merupakan sumber alami dari
kafein, teofilin dan antioksi dan dengan adanya kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum
terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh
yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8
kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia,
walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.
Teh dikelompokan berdasarkan cara
pengolahan. Daun teh Camellia
sinensis segera layu dan
mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah
dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi
pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin.
Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air
pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah
ditentukan.
Dasar utama
pengolahan teh adalah pemanfaatan oksidasi senyawa polifenol yang ada di dalam
daun teh. Proses oksidasi ini lazim disebut fermentasi. Pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak
atau kurang benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh
yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung
unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik.
Pengelompokan teh berdasarkan tingkat
oksidasi terdapat 4, yaitu teh putih, teh hijau, teh hitam, dan teh oolong,
namun dalam klasifikasi ini ledih dispesifikasikan pada jenis teh yang
digunakan pada produk yang dibuat, yakni :
Jenis teh ini merupakan
jenis teh terbaik karena untuk mendapatkannya, hanya diambil dari satu pucuk
tiap satu pohon, yakni pucuk tertinggi dan utama. Kandungan antioksidan paling
tinggi. Dalam prosesnya, daun teh
dibiarkan layu secara alami sehingga warnanya menjadi putih. Teh yang dibuat dari pucuk daun yang
tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar
matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam
jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih
mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan
teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.
Daun teh tidak diberi kesempatan fermentasi
(hampir tidak mengalami proses perubahan kimia). Biasanya pucuk teh diproses
langsung dengan panas/steam untuk menghentikan aktivitas enzim sehingga sama
seperti raw leaf (daun teh awalnya), karena itu selain warnanya masih hijau
juga masih mengandung tanin yang relatif tinggi. Daun teh yang dijadikan teh hijau
biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi
dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara
tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan
menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam
bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil
(teh yang disebut gun powder).
Mutu teh
merupakan kumpulan sifat yang dimiliki oleh teh, baik sifat fisik maupun
kimianya. Kedua sifat ini telah dimiliki sejak masih berupa pucuk teh maupun
diperoleh sebagai akibat teknik penanganan dan pengolahan yang
dilakukan.Kandungan senyawa kimia dalam daun teh terdiri dari tiga kelompok
besar yang masing-masing mempunyai manfaat bagi kesehatan, yakni:
1.Polifenol
Polifenol merupakan antioksidan jenis bioflavonoid yang 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali dari vitamin E. Manfaatnya:
1.Polifenol
Polifenol merupakan antioksidan jenis bioflavonoid yang 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali dari vitamin E. Manfaatnya:
·
Menurunkan kadar kolestesterol.
·
Menurunkan tekanan dan kadar gula darah
·
Membantu kerja ginjal dan mencegah terjadinya
batu empedu
·
Memperlancar pencernaan
·
Melarutkan lemak dan mencegah kolesterol jahat
2.
Kafein
Unsur kafein dalam teh jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kopi. Manfaatnya:
Unsur kafein dalam teh jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kopi. Manfaatnya:
·
Bersifat sebagai mild stimulant pada sistem
saraf pusat sehingga memperlancar sirkulasi darah ke otak.
·
Dengan minum teh secara teratur akan menaikkan
tingkat ingatan, cognitive performance, feeling of pleasant dan mood.
3. Essential oil
Teh juga mengandung protein yang dirasakan besar peranannya dalam pembentukan aroma. Manfaatnya:
Teh juga mengandung protein yang dirasakan besar peranannya dalam pembentukan aroma. Manfaatnya:
·
Melarutkan lemak
·
Memperlancar pencernaan dan peredaran darah.
Ada berbagai manfaat teh terhadap
kesehatan, diantaranya:
·
Menurunkan resiko penyakit kanker
Berbagai studi menunjukkkan konsumsi teh
berperan dalam menurunkan resiko penyakit kanker. Senyawa polifenol dalam teh
mampu memberikan perlindungan terhadap zat karsinogenik. ECCG (epigallocatechin
gallate) yang terdapat dalam teh hijau merupakan berupa senyawa aktif yang
dapat berperan dalam mencegah terjadinya pemicu kanker.
Studi epidemiologis di Jepang menunjukkan penduduk yang mendiami daerah produsen utama teh hijau sangat sedikit tingkat kematiannya akibat kanker. Studi di Iowa, Amerika Serikat terhadap 35 ribu wanita pasca-menopause, melaporkan bahwa teh memiliki khasiat melawan kanker. Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa mereka yang mengkonsumsi minimal dua cangkir teh setiap harinya akan mengurangi resiko terhadap penyakit kanker kandung kemih (40%) dan kanker saluran pencernaan (68%) bila dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi teh. Teh juga dapat mencegah dan menyembuhkan gangguan pada ginjal karena mampu menetralisir radikal hidroksil yang menyebabkan gangguan metabolisme protein pada ginjal.
Studi epidemiologis di Jepang menunjukkan penduduk yang mendiami daerah produsen utama teh hijau sangat sedikit tingkat kematiannya akibat kanker. Studi di Iowa, Amerika Serikat terhadap 35 ribu wanita pasca-menopause, melaporkan bahwa teh memiliki khasiat melawan kanker. Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa mereka yang mengkonsumsi minimal dua cangkir teh setiap harinya akan mengurangi resiko terhadap penyakit kanker kandung kemih (40%) dan kanker saluran pencernaan (68%) bila dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi teh. Teh juga dapat mencegah dan menyembuhkan gangguan pada ginjal karena mampu menetralisir radikal hidroksil yang menyebabkan gangguan metabolisme protein pada ginjal.
·
Menurunkan resiko terjadinya penyakit
kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular antara lain
terkait dengan kadar lipid (lemak) darah dan tekanan darah. Beberapa studi
telah menunjukkan bahwa teh memiliki khasiat menurunkan resiko penyakit
kardiovaskular dengan menurunkan kadar tekanan
|
||||||||||||||
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Devagaran,
Thineshini dkk. 2010. Senyawa
Immunomodulator Dari Tanaman. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas
Padjajaran.
Rarome, Mutiara
Anna. 1994. Uji analgesik ekstrak etanol
kering rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) asal desa Purwodadi pada mencit
dengan metode geliat.Karya Tulis. Fakultas Farmasi. UBAYA
Tjen, Koe Jun.
1994. Uji efek analgesik etil para
metoksi sinamat yang diisolasi dari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) pada
mencit dengan metode Witkin. Karya Tulis. Fakultas Farmasi. UBAYA
Djajakusumah, Tony
S. 2010. THE ROLE OF IMMUNOMODULATOR IN
THE TREATMENT OF SEXUALLY TRANSMITTED INFECTIONS. Karya Tulis. Fakultas
Kedokteran. Universitas Padjajaran Bandung.
Artikel Media online
Judarwanto SpA,
dr Widodo. 2011. Imunomudulator,
Bukan Seperti Vitamin Biasa. http://IndonesiaOnline.com/2011/11/Imunomudulator-Bukan-Seperti-Vitamin-Biasa-IndonesiaOnline.html. (diakses
pada tanggal 26 desember 2013)
Internet
Ngenee. 2012. http://ngenee.blogspot.com/2012/04/1001-manfaat-jahe-untuk-kesehatan.html. (diakses
pada tanggal 26 desember 2013)
Ngulas, 2013. http://ngulas.blogspot.com/2013/09/khasiat-teh-untuk-kesehatan-tubuh.html.
(diakses pada tanggal 26 desember 2013)
Wikipedia, 2013. Camelia sinensis. http://id.wikipedia.org/wiki/Camellia_sinensis.
(diakses pada tanggal 26 desember 2013)
Dropfamous, 2013. http://dropfamous.blogspot.com/2013/09/manfaat-jahe.html.
(diakses pada tanggal 26 desember 2013)
Wikipedia, 2013. Herbal Tea. http://en.wikipedia.org/wiki/Herbal_tea.
(diakses pada tanggal 26 desember 2013)
Salah satu imunomodulator yang dijual di Indonesia ya Stimuno untuk Balita. Yang sudah teruji secara klinis.
BalasHapusSalah satu merk produk komersial yang membantu perbaikan sistem imun adalah Stimuno untuk balita/anak dan forte untuk dewasa. Sebagai imunomudulator, stimuno memiliki Kontraindikasi, yakni stimuno jangan (tidak boleh) diminum oleh wanita hamil, ibu menyusui, pasien dengan hipersensitivitas terhadap tanaman meniran (Phyllanthus niruri) dan pasien yang menderita penyakit autoimun.
BalasHapus